TrafficRevenue

Wednesday, December 17, 2008

Pesona Tersembunyi di Balik Karang Jamuang

Namanya sering disebut-sebut jika ada cuaca buruk. Ya, Pulau Karang Jamuang yang berada di Barat Laut Pulau Madura ini memang sering jadi tempat transit para nelayan tradisional jika terjebak cuaca buruk di perairan Selat Madura. Pulau seluas 4 hektare ini jaraknya sekitar 35 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Perak dan dapat ditempuh menggunakan perahu motor selama 2,5 jam.



img1







Letaknya yang strategis di mulut pintu masuk Surabaya menyebabkannya memiliki sejarah panjang. Terekam pula jejak-jejak administrator pelabuhan kolonial Belanda di sana berupa puing bangunan mess petugas pemandu pelayaran.



Tampaknya Pemerintah Belanda memang menganggap penting pulau ini. Buktinya, plengsengan jaman Belanda hingga kini masih berdiri kokoh di sana. Panjangnya hampir 2 kilometer mengelilingi pulau. Ini untuk menjaga agar ombak tidak menggerus pulau tersebut.



Di pesisir Utara pulau ini, terdapat 3 bunker pertahanan pantai peninggalan Belanda. Menurut SUHARSONO juru mudi kapal PT Pelindo III yang pernah 20 tahun tinggal di Pulau Karang Jamuang sebagai juru masak, dulunya 3 bunker tersebut memiliki 3 meriam kaliber kecil. Namun sekarang hanya tersisa 1, itupun telah berkarat dan tak terurus.



img2



Semenjak ditinggal Belanda, pulau ini tetap berfungsi sebagai pemandu pelayaran. Sebuah mercu suar dengan ketinggian sekitar 80 meter dibangun di sana bersamaan dengan dibangunnya kantor navigasi untuk panduan kapal-kapal yang ingin masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak dan Gresik.



Sedikitnya ada 10 orang yang tinggal di sana. Seluruhnya bukan penghuni lokal, melainkan petugas pemandu pelayaran dari Dirjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan. Sehari-harinya mereka bertugas mengoperasikan menara suar dan memandu perjalanan kapal.



Namun di balik fungsinya sebagai pemandu kapal yang lewat Selat Madura, Pulau Karang Jamuang punya pesona lain. Vegetasi dan pasir putihnya cukup menawan dinikmati. Pantauan suarasurabaya.net, sejumlah burung bangau menjadikan hutan Bakau di sisi Selatan pulau ini sebagai habitatnya. Selain itu tampak pula spesies reptil Biawak yang biasa berjemur di sekitar bunker meriam peninggalan Belanda. Pasirnya yang putih di pesisir Selatan juga terlihat eksotis.



Daya tarik ini ditambah melimpahnya berbagai jenis ikan yang layak dipancing. Menurut SUHARSONO, di perairan Utara Karang Jamuang biasanya banyak orang Surabaya datang memancing di akhir pekan. “Banyak ikan Hiu kecil di sana,” paparnya.



img3



Sayangnya, pesona lain ini terkesan dibiarkan begitu saja. “Sebenarnya kalau dikelola untuk jadi tempat wisata, ya bagus juga, Mas,” tutur SUHARSONO berpendapat.(edy)



Teks Foto :
1. Pantai Karang Jamuang dengan pasir putihnya.
2. Bunker pertahanan pantai peninggalan Belanda. Ada meriam kaliber kecil yang kini sudah karatan.
3. Plengesengan peninggalan Belanda di pesisir Utara Pulau Karang Jamuang. Untuk melindungi pulau ini dari ombak besar.
Foto : EDDY suarasurabaya.net

Sunday, December 14, 2008

MOUNT kelud AFTER ITS ERUPTION IN NOVEMBER 2007

img1

Today, Mount kelud is very phenomenal with its new dome that exists from its lake. To reach Mount kelud, the visitors can use motorcycle and the direction come from Kediri to Wates continued to Margomulyo – Bambingan till Jurang Gelap or Mount Pedot. From Jurang Gelap till the new dome of Mount kelud is about 2 km and you can go on foot.



Mount kelud has change, it had green crater before explode, but today the beautiful crater is gone and turn up new crater that different from the previous.



The increase of Mount kelud activities from the beginning step to the next step is show phenomenal activities that never happen before. The water temperature in 1990 exploded is about 400 Celsius, and in this activity, the water temperature is increase till 77,50 Celsius, makes thermometer broken caused of high warming. The earthquake is also has increase level, both volcanic and tectonic earthquake. The earthquake is higher compare with exploded in 1990. The white and black smokes that come out from the crater is not happen in 1990.



img2

The climax activity of Mount kelud is to turn up a dome from the lake crater in November 5, 2007 with diameter 100 meters and 20 meters height from crater water. Today, the Lava Dome still growing slowly till 200 meters height and widened to southwest side of the lake crater wide.
The first white and black smoke are detected in November 4, 2007. At that time is 200 meters height and today the wind has blow them to south side. The white smoke is come out from the dome and blow to the air till 1.000 meters height.



img3







If this is really the end of Mount kelud and the status is normal, with Mount kelud condition at the present, then Mount kelud has a new face. With its Dome that comes from the crater, Mount kelud is more beautiful than before, add with the other phenomenal that never happen before.
Mount kelud changes with its new Dome are very interesting for visitors. The visitors can see and enjoy its new dome if the condition is really safe to be visited. The Dome is seems to be Mount kelud’s son. There is no crater-lake or green water in Mount kelud, but the new kelud presents its new dome. Fantastic and curious nature

img4

Kediri City

img



Kediri as one of East Java regency has known by many people and tourists, because it has many interesting tourism objects. Kediri is interesting regency that able to invite both domestics and foreign tourists to visit its beautiful tourism objects. This area is surrounded by mountain and has a lot of nature scenery, so that it makes its air cold and fresh. This regency also save historical value and common said has the old kingdom in Java Island.



The nature lovers are common visit this regency, because Kediri has the famous mount that is Mount Kelud. This is volcano mount, but its charming scenery has attracts the tourists to visit this mount. It has the channel to the crater, sulfuric lake, cool plantation, etc.



Beside Mount Kelud, the other Kediri’s nature scenery is Irrenggolo and Dolo Waterfall that also give the pine forest scenery. There are also the historical tourism objects such as; Surowono Temple, Tegowangi Temple, and the famous Sri Aji Joyoboyo Graveyard. Those are the original building of Kediri culture since years ago. The other interesting places in Kediri are Ubalan Park and Bendungan Gerak (move dam).
The government of Kediri regency always tries to develop Kediri tourism in order to known by a lot of people and add the income. Kediri has improved its tourism facilities to make the tourists as comfortable as well.



Welcome to Kediri Tourism, we hope that the tourists can enjoy the beautiful of tourism objects, traditional art, and historic tourism objects.






Monday, December 8, 2008

Pemerintah Minta Blogger Promosikan Pariwisata Indonesia

Jakarta- Pemerintah meminta para blogger turut mempromosikan pariwisata Indonesia sehingga tertarik mengunjungi kawasan-kawasan wisata di Indonesia.



"Pesta blogger kedua akan memicu percepatan network online Indonesia sehingga blog akan menjadi media promosi pariwisata yang lebih efektif," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik seperti dikutip Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar Firmansyah Rahim, dalam acara Pesta Blogger 2008 di Jakarta, Sabtu.



Saat ini hampir seluruh aktivitas manusia tidak lepas dari internet sehingga promosi melalui media tersebut akan cukup efektif, diantaranya promosi mengenai dunia pariwisata.



Ia berharap para blogger terutama yang sedang berada di luar negeri turut menyebarluaskan potensi pariwisata Indonesia ke dunia, sementara pemerintah sendiri telah menciptakan terobosan promosi pariwisata melalui media online.



Sementara itu Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo Cahyana Ahmadijaya mengatakan, blog telah berkembang tidak hanya menyangkut blogfun tetapi sudah ke blogpreneur dan akan terus berkembang ke aspek sosial lainnya.



"Kita sudah menetapkan 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional, ini akan menjadi awal tumbuhnya komunitas digital di Indonesia," katanya.



Sedangkan Menristek Kusmayanto Kadiman menjamin pemerintah akan memberi kebebasan kepada warga untuk membuat blog, namun tetap harus mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku.



Perkembangan blog tidak lepas dari perkembangan teknologi, dan kini tak hanya bermain pada tataran teknologi tetapi berkembang ke ekonomi dan politik sehingga blog pun menjadi komplemen (pelengkap) penyebaran informasi dari yang sudah ada.



"Blog adalah komplemen dari sumber informasi, jadi bukan pembunuh media massa yang sudah ada saat ini," katanya.